Pages

Kamis, 13 Februari 2014

Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom



          Klasifikasi makhluk hidup didasarkan kepada pemikiran para ahli dalam mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan syarat internasional. Oleh karena itu, klasifikasi makhluk hidup yang ada sangat beragam, karena para ahli memiliki pemikirannya masing-masing.Seperti yang kita ketahui, makhluk hidup di bumi sangat bervariasi, coba sobat  perhatikan lingkungan sekitar sobat, mungkin sangat sulit untuk mengelompokkan makhluk hidup yang ada dalam berbagai macam golongan. Nah, pada postingan ini akan kita pecahkan masalah tersebut, saya akan berbagi mengenai pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pendapat ahli yang masih dipakai dalam proses pembelajaran sampai saat ini. Baiklah tidak usah berlama-lama dengan pendahuluan langsung saja kita ke topik utama.

A.Dasar  Klasifikasi

          Pengklasifikasian makhluk hidup memiliki peraturan yang berlaku secara internasional, maka dari itu klasifikasi yang telah berlaku bukanlah bualan belaka, karena itu sudah disetujui secara internasional. Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk mempermudah kita mempelajaari tentang makhluk hidup. Dari yang sudah ada, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya, pengelompokkan itu dilakukan secara bertingkat, setiap tingkatan pengelompokkan itu disebut takson. Semakin tinggi takson, semakin sedikit persamaanya. Ciri yang menjadi dasar pengelompokkan ini adalah ciri morfologi( bentuk luar), anatomi(susunan tubuh), fisiologi, sifat-sifat biokimia, dan genetik.

B.Sistem Klasifikasi

          Seperti yang telah saya jelaskan pada pendahuluan, sistem klasifikasi makhluk hidup dapat berbeda sesuai dengan siapa ahli yang mengemukakannya, juga dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Disini, saya akan membahas tentang sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker yaitu sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan menjadi kingdom Monera, Protista, Fungsi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Selain 5 kingdom tersebut, terdapat juga golongan Virus, Virus tidak termasuk ke dalam golongan kingdom makhluk hidup, karena virus memiliki ciri-ciri yang bberbeda dengan makhluk hidup lainnya.
Dari 5 klasifikasi makhluk hidup diatas.Setiap kingdomnya dibagi lagi menjadi beberapa filum (untuk hewan) dan divisi (untuk tumbuhan), kemudian setiap filum atau divisi dibagi lagi menajdi beberapa ordo, setiap ordo dibagi lagi menjadi beberapa famili, setiap famili dibagi lagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi lagi menjadi beberapa spesies (jenis). Semakin tingggi tingkatan taksonnya, semakin sedikit persamaan ciri yang akan dijumpai.

1.   Kingdom Monera
Kingdom monera adalah kerjaan dari makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Istilah monera berasal dari kata “moneres” (yunani) yang berarti tunggal. Struktur makhluk hidup ini sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. Kingdom inijuga kita kenal dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang yang sangat kecil.

Ø  Bentuk dan Ukuran Bakteri (Kingdom Monera)

Seperti yang dijelaskan tadi bahwa bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Pada umumnya sel bakteri (monera) tidak mengandung klorofil sehingga untuk hidup dan mendapatkan makanan ia hidup sebagai parasit maupun saprofit. Akan tetapi tidak semua bakteri bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), ada juga yang autotrof (membuat makanan sendiri) seperti monera jenis bakteri ungu dan bakteri hijau.
Ø  Ukuran Monera
Ukuran bakteri sangat kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron hingga 100 mikron.
Monera terdiri atas Bakteri dan Cyanophyta (Ganggang hijau-biru)
a.      Bakteri
Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap mikroba yang bersel satu. Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda bernama Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi. Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan.


Pengertian Bakteri
Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil. Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron. Bakteri dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya bakteri terbesar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar bakteri beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang) vibrio(koma), dan spirilia (spiral).



Macam-macam Bakteri, bentuk, dan ciri khususnya



No.
Nama Bakteri
Bentuk
Ciri-ciri khusus
Gambar
1.
Clostridium botulinum
berbentuk kokus (bulat),  berbentuk batang
Clostridium botulinum adalah bakteri yang memproduksi racun botulin, penyebab terjadinya botulisme
anaerob obligat (tidak bisa hidup bila terdapat oksigen), motil (dapat bergerak), dan menghasilkan spora.

2.
Lactococcus lactis
·       bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
o Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
o Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
o Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
o Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
o Staphylococcus, jika bergerombol
o Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
Lactococcus lactis adalah salah satu bakteri yang terlibat dalam pembuatan yoghurt. Bakteri ini bahkan membedakan yoghurt dengan produk olahan susu jenis lain.

3.
Burkholderia gladioli (atau lebih dikenal dengan nama lama Pseudomonas cocovenenans)
berbentuk batang,  membentuk miselium yang sangat halus dan bercabang-
cabang.
Burkholderia gladioli adalah bakteri tanah yang bertanggung jawab atas keracunan pada bahan pangan. Bakteri ini menyukai medium yang banyak mengandung asam lemak dan dikenal berbahaya karena dapat mengontaminasi tempe bongkrek dan menghasilkan asam bongkrek dan toksoflavin.


4.
Bacillus anthracis
·        berbentuk tangkai yang berukuran sekitar 1x6 mikrometer dan merupakan penyebab penyakit antraks.  bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
o   Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
o   Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

B. anthracis adalah bakterium pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit. Bakteria ini umumnya terdapat di tanah dalam bentuk spora, dan dapat hidup selama beberapa dekade dalam bentuk ini. Jika memasuki sejenis herbivora, bakteria ini akan mulai berkembang biak dalam hewan tersebut dan akhirnya membunuhnya, dan lalu terus berkembang biak di bangkai hewan tersebut. Saat gizi-gizi hewan tersebut telah habis diserap, mereka berubah bentuk kembali ke bentuk spora.

5.
Treponema pallidum
·       Bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
o    Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
o    Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Treponema pallidum merupakan salah satu bakteri spirochaeta. Treponema pallidum pallidum adalah bakteri yang memiliki genom bakterial terkecil pada 1,14 juta base pairs (Mb) dan memiliki kemampuan metabolisme yang terbatas, serta mampu untuk beradaptasi dengan berbagai macam jaringan tubuh mamalia.

6.
Mycobacterium leprae, juga disebut Basillus Hansen
M. leprae merupakan gram-positif berbentuk tongkat. Mycobacterium leprae mirip dengan Mycobacterium tuberculosis dalam besar dan bentuknya.

adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kusta (penyakit Hansen).[1] Bakteri ini merupakan bakteri intraselular.



b.      Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta)


Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta) adalah satu satunya ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio Cyanophyceae. Dimasukkan dalam kingdom monera karena struktur selnya mirip dengan struktur sel bakteri yaitu bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran).

Ciri-ciri Ganggang Hijau Biru
  • Bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran)
  • Bentuk ganggang ini bisa  uniseluler (bersel tunggal), koloni (gabungan beberapa sel) atau filamen (benang), Contoh:
    • Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa, Anacystis
    • Bentuk koloni: Polycystis, Merismopedia, Nostoc, Microcystis
    • Bentuk filamen: Oscilatoria, Microcoleus, Anabaena, Rivularia.
  • Memiliki pigmen klorofil (berwarna hijau), karotenoid (berwarna oranye) serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah). Gabungan pigmen-pigmen ini membuat warnanya hijau kebiruan.
  • Bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik) karena memiliki klorofil.
  • Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa,dan mempunyai selaput berlendir.
  • Ganggang ini merupakan disebut makhluk hidup perintis karena dapat hidup di tempat-tempat makhluk hidup lain tidak dapat hidup.
  • Ganggang hijau biru yang berbentuk filamen dapat juga membentuk spora berdinding tebal yang resisten terhadap panas dan pengeringan dan dapak memfiksasi/mengikat N (nitrogen) yaitu heterokist. Selain heterokist ada juga bagian spora yang membesar berisi cadangan makanan yang disebut akinet.

Cara perkembangbiakan ganggang hijau biru
cara perkembangbiakan yang dikehui ada 3 cara yang ketiga-tiganya termasuk perkembangbiakan vegetatif/aseksual sedangkan perkembangbiakan generatif/seksualnya belum diketahui. ketiga cara tersebut adalah :

a. Pembelahan Sel
sel membelah menjadi dua bagian yang membentuk sel baru. sel-sel yang terpisah bisa tetap bergabung membentuk koloni. Misal : Gleocapsa


b. Fragmentasi
adalah pemutusan sebagian anggota tubuh yang dapat membentuk individu baru. Terjadi pada ganggang yang berbentuk filamen/benang. Misal : Oscillatoria.


c. Spora vegetatif
spora vegetatif yang dimaksud disini adalah heterokist. Pada keadaan yang tidak menguntungkan heterokist tetap mampu bertahan karena dinding selnya tebal dan banyak mengandung bahan makanan. Setelah lingkungan kembali menguntungkan heterokist dapat membentuk filamen baru. Misal : Chamaesiphon comfervicolus


Klasifikasi Ganggang Hijau-Biru

Divisio Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales.

a. Ordo Chroococcales 
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan sel – sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo chroococcales :

Chrococcus 
Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari 2 atau 4 sel. Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk setangah bola.

Gleocapsa
Berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran kadang – kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa terdapat pada batuan yang lembab atau pada air.

b. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai spora. Benang – benang itu dapat putus – putus merupakan hormogonium yang dapat merayap dan merupakan koloni baru prosesnya disebut fragmentasi.

c. Ordo Hormogonales 
Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran. Benang – benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang – benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena, Spirulina dan Rivularia.


Manfaat Ganggang Hijau (Cyanophyta)

1. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.

2. Anabaena azollae 
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak(NH3) yang tersedia bagi tanaman.

3. Spirullina 
ganggang ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.

2.   Kingdom Protista


Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai bersel banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.

Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :
  1. Protista mirip hewan (protozoa) 
  2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang) 
  3. Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air)
Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas:
  • Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik menggunakan energi cahaya. Contohnya : Alga/ganggang 
  • Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. dengan cara :
    • Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa 
    • Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur
Selanjutnya kita bahas ketiga kelompok protista tersebut secara lebih detail dimulai dari yang paling sederhana : 

 Protista Mirip Jamur

Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur protista mirip jamur/fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu : 

a. Myxomycota (Jamur Lendir)
  • Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium discoideum.
  • Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai) 
  • Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium, yang merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan bergerak seperti amoeba istilahnya ameboid. dan memperoleh makanan secara fagosit ( memasukkan makanan ke dalam sel dan  makanan dicerna di dalam sel pada bagian yang disebut vakuola makanan).
  • pada fase vegetatif/plasmodium ini dapat bereproduksi secara vegetatif dengan cara pembelahan biner (satu plsmodium membelah menjadi dua plasmodium)  
  • Jika telah dewasa plasmodium akan menuju tempat yang kering dan membentuk badan buah (fruiting bodies) selanjutnya badan buah akan membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. 
  • Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa menjadi plasmodium kembali. 

b. Oomycota (Jamur air)
  • Habitatnya di tempat yang lembab/perairan
  • Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik) 
  • Dinding sel dari selulosa 
  • Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki dua flagel untuk berenang.
  • Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. 
  • Contohnya : 
    • Saprolegnia (parasit pada telur ikan) 
    • Phytophthora (parasit pada tanaman kentang) 
    • Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar)
Protozoa ( Protista Mirip Hewan)

Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang ada di dalam sel yang secara fungsi mirip dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
  • Protozoa merupakan hewan bersel tunggal ( uniseluler )
  • Bersifat eukariotik/berinti sejati (inti dilindungi oleh membran inti ) sehingga substansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca)
  • Selnya tidak memiliki dinding sel. namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut Kista/cysta setelah lingkungan baik kista pecah.
  • Ukurannya antara 3 – 1000 mikron merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof artinya makanan tergantung organisme lain (fagosit, saprofit atau parasit)
  • Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut
  • Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. 
  • Protozoa memiliki alat gerak bermacam-macam antara lain ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). 
  • Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan membelah diri / pembelahan biner.
Klasifikasi Protozoa
Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya. Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas dan agar mudah menghafal disngkat RSCM ( Rhizopoda, Sporozoa,Ciliata, Mastigophora) 

a. Rhizopoda
  • Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut
  • Struktur tubuhnya terdiri atas protoplasma yang dibatasi oleh membran.
  • Hewan ini memiliki ciri khusus yaitu alat geraknya yang berupa kaki semu (pseudopodium). Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma. Geraknya disebut gerak amoeboid.
  • Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri/pembelahan biner/amitosis
  • Makanannya diambil dengan cara fagosit dan dicerna pada vakuola makanan.
  • Alat ekskresinya vakuola kontraktil / rongga berdenyut. Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah.
  • Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan tubuhnya.
  • Contoh rhizopoda : 
    • Entamoeba histolytica/disentriae parasit di dalam usus halus manusia penyebab disentri 
    • Entamoeba coli parasit di dalam usus besar manusia penyebab diare 
    • Entamoeba gingivalis parasit di dalam rongga gigi dan dapat merusak gigi dan gusi 
    • Arcella sp memiliki kerangka luar dari zat kitin, terdapat di air tawar 
    • Difflugia sp Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel 
    • Foraminifera sp Kerangka luar dari kapur indikator adanya minyak bumi 
    • Radiolaria sp Kerangka luar dari zat kersik untuk bahan penggosok (ampelas)



b. Sporozoa

adalah hewan yang dapat membentuk spora untuk menginfeksi inangnya. Tubuh berbentuk bulat atau bulat panjang. Semua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit.

Reproduksi dengan dua cara yaitu :
  • Secara aseksual/vegetatif yang dibagi lagi menjadi : 
    • Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap
    • Sporogoni yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara (hospes intermediet) caranya melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk
  • Secara seksual/generatif disebut gamogoni/gametogenesis yang berupa pembentukan dan peleburan sel-sel gamet (mikrogamet/gamet jantan dan makrogamet/gamet betina) yang terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
Contoh-contoh Sporozoa antara lain :
  • Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam dengan masa sporulasi dalam selang waktu 48 jam. 
  • Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana dengan gejala demam dengan masa sporulasi dalam selang waktu 72 jam. 
  • Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.
  • Plasmadium ovale, penyebab penyakit limpa/malaria ovale tertiana, dengan gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana.
  
Daur Hidup Plasmodium
Siklus/daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup :
  1. tubuh nyamuk Anopheles betina sebagai inang perantara
  2. tubuh manusia sebagai inang tetap
  • Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit
Di dalam tubuh manusia :
  • Bersama aliran darah sporozoit menuju hati dan menetap selama ± 3 hari. 
  • Kemudian sporozoid keluar dari hati kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Sporozoid di dalam sel darah merah disebut tropozoid.
  • Tropozoid akan membelah menjadi 6 - 32 merozoid. peristiwa pembelahan dalam inang manusia ini disebut skizogoni.
  • Setelah sel darah merah pecah, merozoid keluar dan mencari sel-sel darah merah baru. Kejadian merozoid merusak/melisis sel-sel darah merah berulang beberapakali. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
  • Sebagian dari merizoid berubah menjadi gametosit lalu gametosit akan berubah menjadi makrogametosit/gamet betina dan mikrogametosit/gamet jantan.
  • Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles betina dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk. 
 Di dalam tubuh nyamuk :
  • Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gamogoni/gametogenesis. 
  • Terjadi fertilisasi (peleburan gamet jantan dan gamet betina) sehingga terbentuklah zigot
  • Zygot berkembang menjadi ookinet masuk ke usus nyamuk untuk mendapatkan makanan 
  • Ookinet selanjutnya terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista 
  • Ookista akan membelah berulang kali membelahvsehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit. Peristiwa pembelahan dalam tubuh nyamuk disebut sporogoni
  • Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah. 
  • Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
RINGKASNYA siklus ini sangat mudah dengan hafalan : S-T-M-G-Z-O-O ( Sporozoid-Tropozoid-Merozoid-Gametosit-Zygot-Ookinet -Ookista )

Pemberantasan malaria dapat dilakukan dengan cara :
  • Menghindari gigitan nyamuk Anopheles sp. 
  • Memotong siklus hidup plasmodium dengan cara mengubur barang-barang bekas yang dapat digenangi air, menutup bak penampungan air dan secara rutin mengurasnya dll.
  • Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles dengan insektisida dan larvasida 
  • Pengobatan penderita secara teratur dengan anti-malaria seperti atebrin dan klrokin. Pengobatan tradisional menggunakan kina.

c. Cilliata
  • Cilliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia) yang berfungsi sebagai alat gerak dan menangkap mangsa. 
  • Bentuk tubuhnya oval dan bentuknya tetap/tidak berubah-ubah
  • Hidup di tempat-tempat yang berair misal : sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik. 
  • Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit.
  • Beberapa contoh kelas cilliata: Paramaecium, Nyctoterus, Stylonichia sp, Balantidium coly, Stentor, Vorticella, Didinium

Paramecium caudatum 
  • Nama lain hewan sandal karena bentuknya mirip sandal
  • Habitat di tempat berair, sawah, rawa 
  • Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain 
  • Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil/berdenyut berfungsi untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh da mengeluarkan sisa makanan cair.
  • Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi. 
  • Proses kojugasi terjadi antara dua paramecium yang saling berlekatan dan membentuk saluran untuk saling tukar menukar mikronukleus.
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah :
    • Stentor : hewan berbentuk seperti terompet
    • Didinium : merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
    • Vorticella : bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
    • Stylonichia : mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus.
    • Nyctoterus ovalis : parasit di usus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
    • Balantidium coli : parasit pada usus/kolon manusia. penyakitnya disebut balantidiosis.

d. Mastigophora/Flagellata

Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Selain sebagai alat gerak flagellum juga dianfaatkan membawa masuk makanan ke dalam mulut dan sebagai indra untuk mengetahui keadaan lingkungan.

Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitufitoflagellata dan zooflagellata.

Fitoflagellata
  • Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora  
  • Habitat di perairan bersih dan perairan kotor 
  • Cara mencerna makanan ada beberapa cara :
    • holozoik : memangsa organisme lain lalu mencernanya di dalam tubuhnya
    • holofitik : membuat makanan sendiri dari zat anorganik
    • saprofitik : mencerna organisme yang telah mati.
  • Cara reproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.
  • Contoh : Euglena , Volvox , Noctiluca :
    • Euglena viridis (mempunyai klorofil), 
    • Euglena sanguinea (memiliki pigmen fikoeritrin/merah) 
    • Volvox globator (hidup berkoloni) 
    • Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari). 

Zooflagellata/dinoflagellata 
  • Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof 
  • Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia 
  • Contohnya: Tripanosoma , Leishmania 
  • Nama spesies dan penyakit yang ditimbulkan :
    • Tripanosoma lewisi parasit pada darah tikus 
    • Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak) 
    • Tripanosoma evansi sakit sura (malas) pada ternak, vector lalat tabanidae 
    • Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak 
    • Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
    • Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse
    • Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina 
    • Leishmania donovani penyebab sakit kalaazar (demam dan anemia)
    • Leishmania tropika penyakit kulit

3.   KINGDOM FUNGI (JAMUR)


Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
  1. CIRI-CIRI UMUM JAMUR.  Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
  2. STRUKTUR TUBUH JAMUR.  Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.  Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.  Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.  Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
  1. Klasifikasi jamur
Zygomycota
Zygomycota memiliki hifa senositik.  anggot nya memiliki tiga tipe hifa yaitu rizoid, stolon, dan sporangiofor. Reproduksi seksual dengan menghasilkan zigospora yang berdinding tebal.
Contoh zygomycota yaitu Mucor mucedo (hidup di kotoran hewan), Mucor javanicus (untuk pembuatan tape), Rhizopus orizae (untuk pembuatan tempe), Clamydomucor oryzae (pembuatan tempe).

Chitrydiomycota
Jamur ini memiliki spora berfalgel (buluh cambuk) sehingga bisa bergerak.  Kitrid merupakan organism akuatik (air). Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora motil berflagel.
Contohnya yaitu Allomyces dan Chytridium.

Ascomycota
Jamur ascomycota memiliki hifa bersepta yang tidak sempurna.  Reproduksi seksualnya dengan menhasilkan askus (kantung yang menghasilkan askospora).  Seluruh askospora terkumpul dalam askokarp.
Contohnya Saccharomyce cereviceae (pembuatan roti), Aspergilus oryzae (pembuatan tape), Aspergillus wentii (pembuatan kecap), Penicilium notatum (penghasil antibiotik), P.requeforti (pembuatan keju), P.camemberti (pembuatan keju), Neurospora crassa (jamur oncom), Fusarium (parasit pada tebu).

Basidiomycota
Jamur ini bersifat makroskopis (berukuran besar), memiliki hifa berseptat, reproduksi seksual dengan membentuk basidium. Kumpulan basidium disebut basidiokarp.
Contohnya Volvariela volvacea (jamur merang), Auricularia polytrica (jamur kuping), Lentinus edodes (jamur sitake), Amanita sp (jamur beracun).

Deuteromycota
Jamur ini disebut juga jamur inferfecti karena belum diketahui reproduksi seksualnya.  Contohnya Cladosporium (parasit pada buah dan sayuran), Epidermophyton flocosum (penyebab penyakit kaki atlet), Mikrosporum (penyebab kurap).

4.   Kingdom Plantae


Ciri-ciri Kingdom Plantae:

* Eukariot (memiliki inti sel)
* Autotrof (menghasilkan makanan sendiri)
* Multiseluler (terdiri dari banyak sel)
* Memiliki dinding sel

Jumlah Kingdom Plantae (tumbuhan) di muka bumi diperkirakan mencapai +/- 400.000 jenis spesies. Kingdom Plantae sendiri dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan jaringan pengangkutnya, yaitu TUMBUHAN AVASCULAR (tidak memiliki jaringan pengangkut) dan TUMBUHAN VASCULAR.




A. TUMBUHAN AVASCULAR
Pada tumbuhan Avascular hanya terdapat 1 jenis golongan, yaitu hanya golongan lumut.

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) :

Ciri-ciri tumbuhan lumut :

1. Tidak memiliki jaringan pengangkut
2. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)
3. Mengalami pergiliran keturunan (gametofit-sporofit)
4. Reproduksi seksual dan aseksual ( spora)
5. Habitat yang di tempat yang lembab
6. berukuran hidup kecil dan berkoloni


ada 3 Divisi Tumbuhan Lumut, yaitu :

Divisi Bryophyta


ciri-ciri :
* Talus berbentuk sperti tumbuhan, terdiri dari rhizoid, batang, dan daun sejati
* Terdiri dari gametofit dan sporofit
*Reproduksi secara seksula dan aseksual (menggunakan spora)

Divisi Hepatophyta


ciri-ciri :
* Talus berbentuk lembaran
* Tumbuh dikotom (bercabang dua)
* Reproduksi secara seksula dan aseksula (menggunakan gemma, fragmentasi, dan spora)


Divisi Anthocerophyta


ciri-ciri :
* Gametofit berbentuk lembaran
* Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
* Di dalam "tanduk" terdapat spora



B. TUMBUHAN VASCULAR
Pada tumbuhan Vascular di bagi menjadi 2 golongan, yaitu tumbuhan berpembuluh tidak berbiji dan tumbuhan berpembuluh berbiji. Pada tumbuhan berpembuluh tidak berbiji dibagi dalam 4 divisi dan tumbuahan berpembuluh di bagi menjadi 2 bagian, yaitu Angiospermae dan Gymnospermae.

1. Tumbuhan Berpembuluh tidak berbiji (Tumbuhan Paku)

ciri-ciri :
1. Memiliki jaringan pengangkut
2. Dapat di bedakan akar, batang, dan daun sejati
3. Alat reproduksi aseksual berupa spora
4. Spora di hasilkan oleh sporofil (daun yang fertil/subur)
5. Mengalami metagenesis

ada 3 Divisi Tumbuhan Paku :

Divisi Pterophyta


ciri-ciri :
* Akar, batang, dan daun dapat di bedakan
* Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di bawah daunnya
* Daun muda tumbuh menggulung

Divisi Lycophyta


ciri-ciri :
* Memiliki daun berukuran kecil
* Spora dihasilkan oleh strobilus
* Pada Genus tertentu mempunyai mikrospora dan makrospora
* mikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantan, sedangkan makrospora akan berkembang menjadi gametofit betina

Divisi Sphenophyta


ciri-ciri :
* Hidup di daerah sub-tropis, terutama daerah rawa-rawa
* Memiliki daun yang kecil
* Spora dihasilkan oleh strobilus
* batang keras dan berongga serta mengandung silika

2. Tumbuhan Berpembuluh Berbiji

ciri-ciri :
1. Memiliki bunga/organ biji yang dihasilkan strobilus atau bunga
2. Jika biji tertutup disebut Angiospermae dan yang terbuka disebut Gymnospermae

2. 1. Angiospermae

Dicotil


ciri-ciri :
* Berkeping dua
* Kelopak bunga berkelipatan 4 atau 5
* Tulang daun bercabang
* Berkambium
* Akar tunggang

Monocotill


ciri-ciri :
* Bekeping satu
* Kelopak bunga berkelipatan 3
* Tulang daun sejajar
* Tidak berkambium
* Akar serabut

2. 2. Gymnospermae

Ginkgophyta


ciri-ciri :
* Tumbuh berupa pohon besar, batang lurus dan bercabang
* Tumbuhan berumah dua
* Daun berbentuk kipas
* Memiliki dua warna daun
* Saat ini hanya mempunya satu jenis spesies, yaitu Ginkgobiloba

Coniferophyta


ciri-ciri :
* ukuran pohon sangat tinggi
* Daun seperti jarum
* Memiliki alat reproduksi berupa strobilus
* Memiliki 2 jenis strobilus

Gnetophyta


ciri-ciri :
* Bunga berkelamin Tunggal
* Terdiri dari 3 ordo, yaitu Gnetales, Ephedrales, Welwitschiales

Cycadophyta


Ciri-ciri :
* Menyerupai palem, daun terbentuk dengan roset batang
* Daun muda yumbuh menggulung
* Berbiji terbuka
* Tumbuhan berumah dua
* Strobilus berada di ujung batang

5.   Kingdom Animalia

Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan,
dibedakan menjadi dua :

a.       Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang
belakang.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:

1. Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk
hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki
semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan
membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)

2. Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai
rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk
alat gosok pada waktu mandi.
Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.

3. Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk
menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua
bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan
medusa seperti payung melayang-layang di air.

4. Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:

a) Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu
lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan
mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3
kelas, yaitu :

(1)Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.

(2)Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing
hati).

(3)Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita
babi.

b) Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki
mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh
Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale
(cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).

c) Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan
anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.
Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan
palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing penghisap darah)
yaitu : lintah dan pacet.

5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat
indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata
majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk
segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:

a) Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga
tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung.
Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang
bermuara pada stigma.
Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–
kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur –
nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah
mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari
mulut sampai anus.

b) Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan
perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan
pendek. Mempunyai kaki 5 pasang.
Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.

c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen).
Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru
buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil.
Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
(1)Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
(2)Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
(3)Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.

d) Myriapoda (lipan)

Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas,
tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan
trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.

6. Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh
mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:

a) Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel
sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari
tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas).
Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka
melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.

b) Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila
ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk
memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
Contoh : Gurita, cumi–cumi.

c) Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang,
berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan
lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan.

Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat
kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak
melakukan pembuahan sendiri.

7. Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur
memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung
yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk
melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh.
Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang
tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara
kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai
kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang
terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
a) Asternoida (bintang laut)
b) Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
c) Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang
belakang.

Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:

1. Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk
menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk
mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah
dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan.
Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang
rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan
bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.

2. Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru,
suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan
pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon,
salamander.

3. Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering
mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan
bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal,
buaya, ular.

4. Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang
berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah
panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur
dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari,
burung kutilang, burung walet dan sebagainya.

5. Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan
anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan
homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
• Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
• Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
• Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan
tregiling.
• Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
• Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
• Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
• Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
• Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar